Seorang
bijak berkata, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, setidaknya jika
kau jatuh, akan jatuh diantara bintang-bintang”. Cita-cita, bagi
sebagian orang adalah impian kosong belaka. Ada yang menganggap
cita-cita sebuah gambar abstrak kehidupan, bahkan ada yang memposisikan
cita-cita sebagai angan-angan panjang yang tak jelas dan hanya bualan
saja. Namun bagi saya, cita-cita ibarat bintang di langit, itu akan saya
jadikan penunjuk bagi arah perjalanan hidup ini.
mental kita perlu dipersiapkan. Kesiapan
sukses juga harus diimbangi dengan kesiapan untuk “menang” dalam
kegagalan. Yah, bukankah “kesuksesan” dalam menghadapi kegagalan juga
merupakan kesuksesan juga? Seseorang yang “sukses” dalam menjalani
kegagalannya, pasti mereka yang tak pernah lelah untuk mencoba dan
mencoba lagi. Seseorang yang “sukses” dalam kegagalannya, pastilah
mereka yang bisa bersabar. Tinggal diri kita yang bisa mengukur manakah
yang lebih besar? Optimisme dalam meraih kesuksesan atau pesimis dan tak
melakukan apa-apa. Apapun yang telah kita lakukan untuk sebuah
cita-cita adalah sebuah keberhasilan.
santai dan sopan, tunjukkan bahwa kita percaya diri saat menjawab pertanyaan. Karena pewawancara akan merasakan “energi” motivasi yang positif, jika kita menjawab pertanyaan dengan antusias. Dalam menjawab pertanyaan, usahakan memberi jawaban yang tepat dan tidak mengada-ada.
Misalnya ada pertanyaan yang tidak kita ketahui jawabannya, lebih baik
katakan dengan jujur, bahwa kita kurang mengerti. Mereka akan lebih
menghargai kejujuran daripada jawaban asal-asalan. Bisa dipastikan, kita
akan semakin terjebak jika asal menjawab. Hal ini akan
menurunkan kredit poin dalam penilaian.
Akan lebih baik lagi jika memiliki jawaban yang menarik bagi pewawancara, seperti informasi-informasi terbaru yang kita miliki. Pasti
akan bisa menjawab dengan lebih percaya diri, karena telah menguasai
materi. Tentu ini akan menambah nilai. Satu hal lagi yang penting, sebelum
wawancara pelajari berkas aplikasi yang kita tulis, karena pewawancara
ingin mengetahui lebih jauh jawaban-jawaban yang telah ditulis dalam
aplikasi. Akan lucu tentunya, jika kita lupa pada apa yang telah kita tulis sendiri.
Berbicara tentang kepercayaan diri saat wawancara, buktikan
bahwa kita adalah kandidat yang layak terpilih. Tunjukkan kompetensi,
prestasi dan pemikiran-pemikiran yang kita miliki. Memang
sangat di anjurkan untuk rendah hati, bahkan itulah yang membuat kita
jadi pribadi yang memukau dan disukai. Namun dalam konteks ini, bukan tempatnya untuk menyembunyikan prestasi.
Dalam memaknai kalimat ini, dimaksudkan agar kita menunjukkan kepada
pewawancara, bahwa kita memiliki kelebihan-kelebihan yang bisa
diandalkan dan layak sebagai penerima beasiswa. Misalnya jika ditanya
“Apa prestasi-prestasi Anda yang paling dibanggakan?” Ceritakan saja apa
adanya, pencapaian-pencapaian terbesar dalam hidup, karya-karya yang
pernah ditulis atau apapun yang membuat pewawancara semakin
yakin. Yakinkan, bahwa mereka tak akan salah pilih. Ceritakan dengan
nada yang baik tanpa terkesan menyombongkan diri dan melebih-lebihkan.
Tunjukkan jawaban- jawaban retoris, bahwa
kita memiliki semangat, ini penting untuk menunjukkan kuatnya keinginan
yang kita miliki. Diwaktu itu pewawancara menanyakan pada diri saya,
“buktikan bahwa Anda mempunyai motivasi kuat untuk mendapat beasiswa
ini”. Jawaban saya pada pertanyaan akhir itu adalah, “Saat ini, detik
ini, saya berada di sini, berhadapan dengan Anda, setelah melewati
berbagai test prasyarat beasiswa. Ini adalah bukti kuat bahwa saya
mempunyai motivasi besar, bahwa saya sangat menginginkan”.
#Nah ini merupakan pertanyaan pertanyaan umum yang biasanya dilontarkan :
1. Bagaimana Anda saat menjadi seorang pemimpin, atau, bagaimana
Anda menggambarkan kepemimpinan?
Jika Anda mendapat pertanyaan mengenai kemampuan kepemimpinan, jangan hanya mengungkapkan
sejumlah titel atau posisi yang pernah diraih. Fokuskan pada posisi
kepemimpinan yang spesifik atau aktivitas yang bisa memberikan gambaran secara
detil serta menunjukkan komitmen yang kuat. Misalnya, aktivitas sosial yang
dilakukan, serta bagaimana Anda berkompetisi meraih sesuatu akan memudahkan
pewawancara untuk mengukur prestasi Anda. Ingat, tidak harus menceritakan
bagaimana Anda mengorganisasi sesuatu atau memotivasi orang lain. Hal itu
justru terkesan sangat klasik.
2. Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda?
Akan sangat mudah untuk mengatakan bahwa kekuatan Anda adalah seseorang yang
mau bekerja keras. Tetapi, apa yang akan menjadi bukti kekuatan itu? Gunakan
sebuah contoh. Sampaikan sebuah ilustrasi yang bisa menggambarkan apa yang Anda
maksud dengan kekuatan itu. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa Anda memiliki
kualitas kepemimpinan yang baik. Anda harus bercerita tentang kejadian dimana
Anda memang memimpin, apa hasil dari kepemimpinan Anda? Kenapa Anda
melakukannya? Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk memercayai bahwa itu
memang kekuatan Anda.
Nah, ketika berbicara tentang kelemahan, jujur, tetapi penting untuk
menunjukkan tindakan apa yang Anda ambil untuk mengatasi kelemahan itu.
Mengakui kegagalan bukanlah kesalahan. Yang terpenting, bagaimana Anda
mengambil langkah untuk mengatasi kegagalan itu.
3. Siapa yang menjadi tokoh panutan Anda?
Ketika pewawancara mengajukan pertanyaan ini, mereka bermaksud untuk
mempelajari diri Anda dari jawaban yang diberikan. Dengan kata lain, siapa
orang yang Anda kagumi menggambarkan sesuatu tentang Anda. Jadi,
berhati-hatilah dalam menjelaskan siapa sosok yang Anda kagumi. Tak masalah
siapapun yang Anda pilih sebagai "pahlawan", asal yakin bahwa Anda
mengetahui banyak tentang tokoh itu untuk menjelaskan secara spesifik tentang
pribadinya.
4. Apa buku favorit Anda?
Jangan memberikan laporan tentang sebuah buku, ketika menjawab pertanyaan
ini. Apa yang diinginkan pewawancara adalah untuk memelajari siapa Anda. Apa
yang Anda katakan tentang pentingnya membaca buku mengindikasikan
ketertarikanmu, apa yang Anda yakini, tujuan dan hal yang disukai maupun tidak
disukai.
Ketika berpikir tentang buku yang akan dipilih sebagai bacaan favorit,
katakan bahwa pilihan itu membuatmu berpikir berbeda atau mendorong untuk
melakukan suatu aksi tertentu. sebutkan juga, apa yang secara khusus membuat
Anda terhubung dengan tokoh utama. Yang terpenting bukanlah apa buku yang Anda
sukai, tetapi mengapa buku itu berarti bagi Anda.
5. Kenapa Anda memilih kampus ini?
5. Kenapa Anda memilih kampus ini?
Ini adalah kesempatan terbaik untuk mengungkapkan sesuatu tentang diri Anda
melalui jawaban yang diberikan. Anda tentu bukannya menjadi tour guide
dengan mendeskripsikan aset terbesar yang ada di kampus itu. Lebih baik
menjelaskan bahwa Anda memilih sekolah itu karena fasilitas riset yang
dimiliki. Jelaskan apa yang Anda akan lakukan dengan fasilitas-fasilitas yang
ada. Lebih detil dan spesifik akan lebih baik.
6. Apa mata kuliah/mata pelajaran yang disukai di sekolah/kampus?
Mengapa?
Akan terlihat mudah untuk menyebutkan mata pelajaran favorit. Tetapi,
pewawancara mencoba memahami mengapa Anda menyukai apa yang Anda suka. Beri
alasan dan contoh mengapa Anda menyukainya. Misalnya, ketika Anda menjawab
menyukai Bahasa Inggris, berikan jawaban lebih dari sekadar, "Karena saya
menyukainya" atau "Karena saya bagus dalam Bahasa Inggris".
Pertanyaan ini juga bisa Anda manfaatkan untuk menyebutkan sejumlah
pencapaian atau penghargaan. Jika Anda mengatakan bahwa mata pelajaran yang
disukai adalah Bahasa Inggris, Anda dapat berbicara tentang kompetisi menulis
yang Anda menangkan, dan lain-lain.
7. Apa pengalaman akademik yang paling berkesan?
Pertanyaan seperti ini adalah kesempatan besar untuk menyampaikan sejumlah
pencapaian yang berkesan. Yakinkan, bahwa apa yang Anda sampaikan detil dan
menjelaskan bagaimana pentingnya pengalaman itu. Gunakan jawaban sebagai
kesempatan untuk sedikit memberikan gambaran tentang Anda melalui cerita
tentang proyek atau kelas yang berarti bagi Anda dan memberikan contoh yang
membuat orang akan mengingatnya. Jika memungkinkan, pilihlah topik yang
berhubungan dengan beasiswa yang akan menggambarkan mengapa Anda benar-benar
ingin memenangkan beasiswa itu.
Semoga berhasil!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar